Jangan menikah dengan lelaki yang tidak paham agama dan malas belajar agama.
Gimana mau menjadi imam/pemimpin yang baik dalam keluarga dan mengantarkanmu menuju surga jika dia sendiri tidak tahu ilmunya?
Syarat Memilih Calon Suami
- Lelaki tersebut harus sholih, baik agamanya dan akhlaknya
- Hatimu menyukai lelaki tersebut untuk menjadi suamimu (merasa cocok dan suka padanya)
Jika salah sati dari syarat di atas kurang, Besar kemungkinan jika pernikahan tersebut malah mendatangkan malapetaka atau kurang bahagia. Memilih laki-laki yang sholeh namun dari awal hati mu tidak ingin menjadikannya suamimu, Atau merasa ada yang kurang dengan laki-laki tersebut (baik karena faktor fisik, harta, keturunan, usia, karakter, sifat, kecocokan, pekerjaan, dll).
maka belum tentu bahagia. Bahkan bukankah ada sahabat Rasulullah pernikahannya berakhir dengan perceraian karena sejak awal sang wanita tidak menyukai/mencintai calon suaminya (meski lelaki tersebut sholih).
Menikah semata-mata karena cinta, padahal suaminya tidak sholeh, buruk agamanya dan buruk akhlaknya, maka juga sering mendatangkan masalah dan penderitaan bagi sang wanita. Hal ini sering kita saksikan sendiri di masyarakat, dimana suami bisa sewenang-wenang, atau KDRT, atau tidak bertanggungjawab, selingkuh, menjauhkan istri dari agama, menyesatkan istri, tidak bisa membimbing istri maupun anak2nya, tidak bisa menjadi imam/pemimpin yg baik bagi keluarga, dll.
Banyak artis maupun masyarakat yg akhir pernikahannya tidak bahagia dan bahkan bercerai padahal dahulu menikah dengan cinta dan bahkan pacaran bertahun-tahun.
- mengetahui fisik lelaki tersebut (melihatnya secara langsung, ditambah info dari orang lain)
- mengetahui seluk beluknya, riwayat hidupnya, sifat2nya, visi misinya, berbagai informasi tentang dirinya, dll, yg digali dari orang lain ditambah dari orangnya langsung.
- bertemu secara langsung untuk ta'aruf dan nadhor/melihat (dgn adab2 sesuai syariat, disertai mahrom dari wanita) , bisa bertanya berbagai hal secara langsung
- sholat istikharah, dan minta nasehat kpd orang2 terpercaya
Jika setelah itu hatinya merasa cocok dan suka menikah dengannya maka lanjutkan menikah. Jika merasa tidak cocok, hatinya tidak menyukai menikah punya suami sepertinya (baik karena faktor fisik, usia, kemapanan, sifat2, latar belakang, dll), maka tidak wajib menikah dengannya walaupun lelaki tersebut sholeh.
Pilihlah Pendamping Hidup yang Mengantarkanmu ke Surga
Pilihlah pendamping hidup yang bukan hanya membuatmu bahagia di dunia, tetapi juga bisa membimbingmu dan mengantarkanmu ke surga, bisa menjadi imam dan teladan yang baik dalam keluarga
Ikutilah petunjuk Rasulullah untuk memilih pendamping hidup yang sholih, bertanggungjawab dan dapat dipercaya, mampu mencukupi kebutuhan nafkah istri, baik agamanya dan baik akhlaknya
Wanita bebas mencari suami dengan kriteria apa saja sesuai keinginannya.
- cari yang kaya/miskin
- cari yang tampan/biasa
- cari yang cerdas/biasa
- cari yg karakternya cocok, sifatnya sesuai, hobinya sama, tinggalnya dekat, visi misinya sama, sepemahaman,
dan lain-lain
Namun ada 2 kriteria yang tidak boleh ketinggalan , berdasarkan nasehat Rasulullah, yaitu:
BAGUS AGAMANYA dan BAGUS AKHLAKNYA.
SELEKTIF DALAM MENCARI SUAMI
Ummul Mu’minin Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata:
“Pernikahan itu adalah (bagaikan) perbudakan, oleh karena itu hendaklah seseorang diantara kalian memperhatikan di tempat mana ia lepaskan anak perempuannya“. Maka dari itu selektiflah dalam memilih pasangan hidup, jangan sampai kita menyesal untuk selama-lamanya. Jangan menikah dengan orang yang buruk agamanya atau buruk akhlaknya, pelaku maksiat, orang fasik, orang yang suka meninggalkan shalat, pemabuk, dan ahli bid’ah. Tapi carilah orang yang baik agama dan akhlaknya,
Peringatan. Jangan sampai engkau menikah dengan pemuda yang pandai dlm agama namun buruk dalam perilaku/akhlak karena ia akan melukai hatimu. Jangan pula engkau menikah dengan pemuda yang bodoh tentang agama karena ia tak akan mampu untuk membimbingmu.
Kriteria suami yang baik adalah: BAGUS AGAMANYA (ilmu dan ibadahnya) dan BAGUS AKHLAKNYA Sebisa mungkin Agamanya baik, perilakunya santun, dari keluarga yg harmonis, dewasa dan lebih mapan.
Selektif Dalam Memilih Calon Suami
(Wanita Perlu Hati-hati, Sekali Salah Pilih Suami, Susah Lepas, Kemudian Menyesal) Banyak wanita yang setelah menikah mengeluh dengan sikap suaminya yang dzolim, keras, selingkuh, egois, tidak bertanggungjawab,
ternyata penyebabnya karena kesalahannya sendiri, yaitu dahulu tidak selektif dalam memilih calon suami, tidak mencari calon suami yang sholih (BAGUS AGAMANYA dan BAGUS AKHLAKNYA). Dan cara mendapatkan suami yang sholeh yaitu dengan menjadi sholihah terlebih dahulu, lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik.
JENIS-JENIS LELAKI YANG JANGAN DINIKAHI:
- Aqidahnya jelek, kualitas agamanya buruk
- Suka meninggalkan sholat fardhu
- Akhlaknya jelek
- Tidak mandiri
- Sifatnya tidak dewasa
- Pemarah, kasar, suka memukul/kekerasan
- Tidak bertanggungjawab
- Tidak bisa dipercaya, suka menipu/berdusta
- Pelit
- Pemalas
- Tidak menafkahi istri, malah menggerogoti harta istri
- Pekerjaannya tidak syar'i, penghasilannya haram
- Ilmu agamanya sangat minim, dan malas belajar agama
- Malas beribadah, meninggalkan kewajiban2 agama
- Tidak bisa membimbing istri menjadi lebih baik
- Tidak bisa menjadi imam bagi keluarga
- Mengajak istri dalam hal-hal yang buruk, menjauhkan dari agama
- Suka melakukan maksiat
- Durhaka kepada orang tua
Dan cara agar mendapat suami yang baik adalah dengan cara memperbaiki diri, meningkatkan kualitas diri semaksimal mungkin dan berdoa serta ikhtiar.
Jangan menjalin hubungan cinta/asmara sebelum menikah, sebab jika terlanjur cinta buta pada seorang lelaki maka tetap ingin menikah dengannya dan tidak peduli dengan berbagai sifat buruknya, akhirnya kena batunya setelah menikah yaitu menderita dan tidak bahagia. Dan hal ini banyak terjadi di masyarakat. Wanita-wanita yg mengeluh dengan perilaku buruk suaminya karena dulu tidak cermat dalam memilih suami, sebab dulu terlanjur cinta. Sudah tahu calon suaminya punya sifat2 buruk, jauh dari agama dan lain-lain. Tapi tetap nekat menikah dengannya. Atau dulu kurang teliti dalam menyelidiki latar belakang calon suaminya sehingga mengira dia lelaki soleh dan baik, padahal tidak.
Cara agar tidak salah pilih suami yaitu harus cermat dalam memilih calon suami. Ibaratnya seperti detektif, atau intelijen, atau wartawan yang berusaha mengetahui hakekat/ seluk beluk calon suaminya, menggali info dari berbagai sumber sehingga didapatkan gambaran yang komprehensif mengenai kelebihan dan kekurangan calon suaminya, sebelum memutuskan akan menerima atau menolak lamarannya. Bukan hanya sekedar bertanya pada lelaki yang melamar sebab jawabannya belum tentu benar, bisa menyembunyikan kejelekannya, dan melakukan pencitraan, berpura-pura seolah lelaki sholeh padahal tidak.
Dengan melakukan penyelidikan maka akan diketahui:
- masa lalu sang lelaki, apakah baik atau buruk
- masa kini, apa ada catatan negatif
- rekam jejak keluarganya
- sifat2 jelek/baik, akhlaknya, kualitas agamanya, kualitas ibadahnya, perilakunya
- prestasinya
- kejelekannya
- rekam jejaknya, jika ada hal jelek maka biasanya masyarakat tahu, dgn catatan setiap info harus di cek dan ricek,
- pandangan masyarakat/tetangga/teman2nya/tokoh2/ustadz2 mengenai dirinya
- catatan2 mengenai dirinya, perbuatan jeleknya yg diketahui masyarakat atau orang lain
Rekomendasi seorang ustadz belum cukup sebab bisa saja sang ustadz tidak mengetahui kejelekan2 lelaki tersebut, akan tetapi masyarakat atau orang lain mengetahui. Dan hal diatas juga berlaku sebaliknya, yaitu lelaki juga bisa memilih istri dgn menerapkan cara-cara diatas.
Kiat-kiat Memilih Suami Sholeh
- Faham, Dan mengamalkan Al-qur’an Dan Assunnah
- Minimal Shalat 5 waktu (wajib) Dan Puasanya
- Tidak mau Berduaan Dan tidak mau Menyentuhmu Sampai Allah Halalkan
- Pekerja Aktif pada Rizki Yang Halal
- Figur Penyayang Kepada Orang Tua, Kakak, Adik Dan Sanak Family nya
- Pribadi yang Menyenangkan dan disenangi para Sahabatnya
- Sangat hormat Pendapat & keluargamu
Wanita pun berhak memilih
Berikut kriteria calon suami ideal yg disebutkan oleh penulis kitab az zawaj al islami as sa'id.
- Baik agama dan akhlak
- Bisa membaca al Quran dan menghafalnya walaupun sedikit
- Mampu dalam nafkah lahir dan batin
- Penyayang kepada isterinya
- Enak dipandang
- Mampu menjaga kesucian isterinya
- Tidak cacat dan berpenyakit yg menular
- Tidak mandul
- Jujur dan amanah
- Berasal dari keluarga yang baik
- Bertanggung jawab
- Bisa menjaga isteri dan mengasihinya
- Sumber rezekinya halal
- Berakal atau dewasa, bukan gila
- Terpelajar dan pengetahuannya luas
- Berbakti kepada kedua orangtuanya
- Suka bersilaturahim
Dan cara agar memperoleh jodoh yang sholeh dan bagus akhlaknya tentunya adalah kita memperbaiki kualitas diri kita. Jangan berharap mendapat jodoh yang baik agama dan akhlaknya jika kita sendiri tidak baik. Pada dasarnya, seorang ayah wajib mencarikan suami yg sholih, baik akhlaknya, dan sepadan/serasi/sekufu' dgn puterinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.