Cara ternak kambing dengan tepat dan benar. Ternak Kambing belakangan ini merupakan usaha yang terbilang cukup menjanjikan, Sayangnya, membuka usaha ternak kambing membutuhkan modal tak sedikit. Sehingga banyak masnyarakat menjadikan usaha tersebut sebagai sampingan saja atau malah jadi sampingan saja, Pada hal jika usaha ini di tekuni dapat memberikan keuntungan yang cukup lo.
Biasanya kambing atau domba banyak di cari pada hari-hari tertentu, seperti pada hari raya kurban, akikahan atau acara pesta tertentu. Nah ini semua yang menyebabkan permintaan daging kambing semakin meningkat bahkan sampai saat ini Negara kita Indonesia masih Mengimpoer daging kambing. Untuk itu jika kita berternak kambing untuk daging potong bisa jadi pilihan yang baik.
Selain daging, SUSU dan KOTORANnya dapat kita manfaatkan atau kita jual untuk kebutuhan yang lain-lain. Sampai di sini pasti pada penasaran kan pengen langsung tau gimana cara ternak kambing.
Berikut adalah beberapa hal yang harus kita siapkan untuk ternak
kambing dan cara-caranya.
Kandang kambing
Cara ternak kambing dengan tepat dan benar. Pertama kali yang harus kita siapakan untuk ternak kambing adalah kandang. Kandang yang baik untuk ternak kambing adalah kandang yang letaknya tidak terlalu sempit dan pas untuk ukuran dan jumlah ternak kambingnya. selain itu.
Dasar kolong kandang bagian pinggir di gali sedalam ±20 cm dan 30-50 cm pada bagian tengah serta di buatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran yang selanjutnya dapat di proses untuk menjadi pupuk kandang.
Ukuran kandang: jika ingin memelihara kambing terpisah, bisa dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter untuk 1 ekor kambing dewasa, jika kambing masih kecil tapi sudah di sapih bisa muat 2 ekor kambing. Sedangkan bagi kambing yang baru di lahirkan, kandang ini cukup utuk 2 ekor kambing kecil beserta induknya.
Kebersihan kandang agar kambing tidak mudah terserang penyakit. Jika kandang sudah pernah digunakan oleh kambing yang terserang penyakit, lebih baik kandang di desinfektan terlebih dulu. Tapi kalo kambingnya sehat cukup di cuci menggunakan air bersih saja. Kandang dan lingkungan disekitarnya juga tidak boleh lembab dan juga bebas dari genangan air, agar tidak di jadikan sarang nyamuk atau hewan sejenis lain yang dapat menggigit dan menghisap darah si kambing.
Pilih Bibit yang bagus dan berkualitas
Untuk kambing Potong Ada 2 jenis kambing potong yang sering di ternakkan dan paling populer, yaitu: kambing Kacang atau sering di kenal juga sebagai kambing Jawa dan kambing Etawa.
Kambing Etawa memiliki ukuran tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar serta telinganya memanjang ke bawah sepanjang 15 – 30 cm. Bagian hidung ke atas melengkung dan warna bulunya bervariasi antara coklat, putih dan hitam adalah yang paling sering dijumpai. Bagi kambing jantan memiliki bulu tebal dan agak panjang di daerah pundak dan di bawah leher, sedangkan kambing betinanya di bagian bawah ekor. Kambing ini bisa menghasilkan susu yang banyak, sehingga sering di gunakan juga sebagai penghasil susu. Tapi, kambing ini juga sangat cocok untuk di jadikan sebagai kambing penghasil daging.
Bibit kambing yang berkualitas, Untuk memilih bibit kambing tersebut pilih bibit kambing yang sudah berumur 4 bulan. Selain Mudah di rawat juga pada usia tersebut kambing memulai bentuk tubuhnya sehingga lebih mudah untuk menggemukkannya.
Pilih yang bulunya mengkilap, matanya bening, tidak cacat, kakinya lurus kokoh dan tumitnya terlihat tinggi. Mulut dan hidung bersih tidak berlendir, sebagai tanda kambing tidak penyakitan, anusnya pun bersih. Garis pinggang dan garis punggung tulang belakang lurus, tidak melengkukng ke bawah. Usia ideal penggemukkan adalah sekitar 8 – 12 bulan. Ukuran badannya juga normal tidak kurus maupun terlalu gemuk / kelebihan. Sebaiknya juga pilih yang bentuk ekornya melebar bukan yang berbentuk seperti cambuk. Menurut para peternak, kambing yang memiliki ekor berbentuk cambuk pembentukan dagingya tidak terlalu maksimal / terlalu lamban. Sedangkan kambing yang memiliki bentuk ekor melebar lebih maksimal dalam pembentukan daging, yaitu sekitar 3 bulan.
Pakan atau makanan Yang tepat dan memenuhi kebutuhan Gizi.
Cara ternak kambing dengan tepat dan benar. Untuk berternak kambing potong kita harus memilih pakan yang benar-benar dapat memenuhi kebutuhan gizi.
Makanan kambing biasanya berupa hijau – hijauan segar, seperti: rumput, daun lamtoro, daun turi, daun singkong yang berprotein cukup tinggi, daun nangka dan daun pepaya. Tapi sebelum memberikan daun – daunan hijau pada kambing sebaiknya di lakukan penjemuran atau di layukan terlebih dahulu, sekitar 2 – 3 jam di bawah terik matahari yang bertujuan untuk menetralkan kemungkinan racun berbahaya yang ada di dalam daun – daunan hiaju tersebut.
Jika kambing sampai keracunan, si kambing bisa mabok, sakit dan bahkan mengalami kematian. Selain itu, kambing juga bisa diberi jerami (dari tanaman jagung, kedelai, padi, tebu atau yang lainnya), kulit umbi – umbian (seperti kulit singkong, ubi jalar dan yang lainnya), kulit kacang – kacangan (bisa kacang tanah ataupun kulit kopi), serta sayur – sayuran sisa dari pasar.
Kambing juga membutuhkan makanan padat atau konsentrat yang berguna untuk mempercepat penggemukan. Bisa di beli di toko pakan ternak atau di ganti menggunakan bekatul, ampas tahu dan ketela pohon yang sudah di cacah dengan perbandingan 40% : 40% : 20% . Kombinasi bahan tersebut harus mencapai 3 kg, karena sebanyak itulah yang harus di konsumsi 1 ekor kambing per harinya.
Kambing di beri makan 2 kali sehari, jam 8 pagi dan jam 4 sore. Pakan hijau – hijauan tidak di anjurkan di berikan bersamaan dengan pakan konsentrat, karena kandungan nutrisinya berbeda. Di sarankan, sebaiknya pakan konsentrat di berikan saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijau – hijauan, tapi belum juga terlihat kenyang. Jangan lupa juga untuk memberi minum dengan air bersih sekitar pukul 3 sore. Minuman yang paling bagus adalah air cucian beras yang sudah di campur dengan sedikit bekatul atau dedak.
Selain di berikan rumput, daun hijau dan juga makanan konsentrat. Kambing masih membutuhkan pakan pelengkap dengnan kandungan gizi ternak yang belum terdapat pada 3 jenis makanan sebelumnya. Pemberian pakan pelengkap ini bertujuan untuk lebih mengoptimalkan lagi pertumbuhan, kesehatan dan produksi ternak. Kambing dapat di berikan suplemen makanan yang mengandung asam amino esensial pembentuk sel dan organ tubuh, mengandung vitamin lengkap yang berguna untuk daya tahan tubuh dari serangan penyakit, serta mineral – mineral pelengkap (N, P, K, Ca, Mg, Cl dll) sebagai penyusun tulang dan darah, juga memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Bisa menggunakan suplemen merek Viterna yang bisa di larutkan bersamaan air atau pakan ternak yang akan di berikan.
Pemeliharaan kesehatan.
Setelah kebutuhan pakan yang lengkap dan bergizi sudah tercukupi, selanjutnya adalah pemeliharaan atau perawatan si kambing. Tindakan pertama yang bisa kita lakukan adalah melakukan pencegahan terhadap penyakit yang bisa menyerang kambing peliharaan kita, seperti menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Menurut pengalaman menjaga kebersihan kandang, memberi makanan sehat dan perawatan yang baik bisa menghilangkan bau pada kandang dan tubuh si kambing lho.
Lahan yang digunakan untuk memelihara atau yang di jadikan kandang harus bebas dari penyakit menular. Kambing yang di duga bulunya membawa penyakit sebaiknya di mandikan terlebih dahulu dan di gosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% dengan konsentrat 4,5 gram untuk 3 liter air. Untuk membasmi kutu pada kambing, dapat di mandikan dengan larutan Asuntol dengan konsentrasi 3 – 6 gram untuk di larutkan pada 3 liter air.
Perlunya di lakukan vaksinasi secara rutin yang bertujuan untuk mencegah terjangkit penyakit yang di sebabkan oleh virus. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing adalah: penyakit Parasit (cacingan, kudis, kutu), penyakit Bakterial (antraks, busuk kuku, cacar mulut), penyakit Virus (orf), penyakit lain seperti keracunan sianida, kembung perut dan keguguran. Jika tidak segera di atasi bahkan bisa menyebabkan kematian.
Maka perlunya pengamatan atau pemantauan pada ternak, jadi saat terdapat gejala penyakit tersebut terlihat pada kambing peliharaan kita, kita bisa segera tahu dan memastikan jenis penyakitnya serta cara pengobatannya sehingga mencegah penyakit tersebut menular ke kambing yang lainnya.
Cara ternak kambing dengan tepat dan benar. Pertama kali yang harus kita siapakan untuk ternak kambing adalah kandang. Kandang yang baik untuk ternak kambing adalah kandang yang letaknya tidak terlalu sempit dan pas untuk ukuran dan jumlah ternak kambingnya. selain itu.
- Mudah di bersihkan
- Tetap hangat walaupun di malam hari dan tidak terlalu panas di siang hari
- Pastikan kandang tersebut Nyaman
Dasar kolong kandang bagian pinggir di gali sedalam ±20 cm dan 30-50 cm pada bagian tengah serta di buatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran yang selanjutnya dapat di proses untuk menjadi pupuk kandang.
Ukuran kandang: jika ingin memelihara kambing terpisah, bisa dengan ukuran 1,5 x 1,5 meter untuk 1 ekor kambing dewasa, jika kambing masih kecil tapi sudah di sapih bisa muat 2 ekor kambing. Sedangkan bagi kambing yang baru di lahirkan, kandang ini cukup utuk 2 ekor kambing kecil beserta induknya.
Kebersihan kandang agar kambing tidak mudah terserang penyakit. Jika kandang sudah pernah digunakan oleh kambing yang terserang penyakit, lebih baik kandang di desinfektan terlebih dulu. Tapi kalo kambingnya sehat cukup di cuci menggunakan air bersih saja. Kandang dan lingkungan disekitarnya juga tidak boleh lembab dan juga bebas dari genangan air, agar tidak di jadikan sarang nyamuk atau hewan sejenis lain yang dapat menggigit dan menghisap darah si kambing.
Pilih Bibit yang bagus dan berkualitas
Untuk kambing Potong Ada 2 jenis kambing potong yang sering di ternakkan dan paling populer, yaitu: kambing Kacang atau sering di kenal juga sebagai kambing Jawa dan kambing Etawa.
Kambing kacang atau kambing jawa
Kambing kacang atau kambing jawa adalah badannya kecil dan relatif pendek, telinganya juga pendek dan tegak, baik jantan maupun betinanya memiliki sepasang tanduk, lehernya yang pendek dan punggung meninggi, warna bulu bervariasi, ada yang tunggal hitam, coklat, merah atau belang hitam putih dan rasa kambing ini juga enak, banyak yang menyukainya. Jenis kambing ini lebih mudah perawatannya karena lebih tahan terhadap penyakit dan memiliki presentase perkembangbiakan yang bagus.Kambing Etawa memiliki ukuran tubuhnya lebih tinggi dan lebih besar serta telinganya memanjang ke bawah sepanjang 15 – 30 cm. Bagian hidung ke atas melengkung dan warna bulunya bervariasi antara coklat, putih dan hitam adalah yang paling sering dijumpai. Bagi kambing jantan memiliki bulu tebal dan agak panjang di daerah pundak dan di bawah leher, sedangkan kambing betinanya di bagian bawah ekor. Kambing ini bisa menghasilkan susu yang banyak, sehingga sering di gunakan juga sebagai penghasil susu. Tapi, kambing ini juga sangat cocok untuk di jadikan sebagai kambing penghasil daging.
Bibit kambing yang berkualitas, Untuk memilih bibit kambing tersebut pilih bibit kambing yang sudah berumur 4 bulan. Selain Mudah di rawat juga pada usia tersebut kambing memulai bentuk tubuhnya sehingga lebih mudah untuk menggemukkannya.
Pilih yang bulunya mengkilap, matanya bening, tidak cacat, kakinya lurus kokoh dan tumitnya terlihat tinggi. Mulut dan hidung bersih tidak berlendir, sebagai tanda kambing tidak penyakitan, anusnya pun bersih. Garis pinggang dan garis punggung tulang belakang lurus, tidak melengkukng ke bawah. Usia ideal penggemukkan adalah sekitar 8 – 12 bulan. Ukuran badannya juga normal tidak kurus maupun terlalu gemuk / kelebihan. Sebaiknya juga pilih yang bentuk ekornya melebar bukan yang berbentuk seperti cambuk. Menurut para peternak, kambing yang memiliki ekor berbentuk cambuk pembentukan dagingya tidak terlalu maksimal / terlalu lamban. Sedangkan kambing yang memiliki bentuk ekor melebar lebih maksimal dalam pembentukan daging, yaitu sekitar 3 bulan.
Pakan atau makanan Yang tepat dan memenuhi kebutuhan Gizi.
Cara ternak kambing dengan tepat dan benar. Untuk berternak kambing potong kita harus memilih pakan yang benar-benar dapat memenuhi kebutuhan gizi.
Makanan kambing biasanya berupa hijau – hijauan segar, seperti: rumput, daun lamtoro, daun turi, daun singkong yang berprotein cukup tinggi, daun nangka dan daun pepaya. Tapi sebelum memberikan daun – daunan hijau pada kambing sebaiknya di lakukan penjemuran atau di layukan terlebih dahulu, sekitar 2 – 3 jam di bawah terik matahari yang bertujuan untuk menetralkan kemungkinan racun berbahaya yang ada di dalam daun – daunan hiaju tersebut.
Jika kambing sampai keracunan, si kambing bisa mabok, sakit dan bahkan mengalami kematian. Selain itu, kambing juga bisa diberi jerami (dari tanaman jagung, kedelai, padi, tebu atau yang lainnya), kulit umbi – umbian (seperti kulit singkong, ubi jalar dan yang lainnya), kulit kacang – kacangan (bisa kacang tanah ataupun kulit kopi), serta sayur – sayuran sisa dari pasar.
Kambing juga membutuhkan makanan padat atau konsentrat yang berguna untuk mempercepat penggemukan. Bisa di beli di toko pakan ternak atau di ganti menggunakan bekatul, ampas tahu dan ketela pohon yang sudah di cacah dengan perbandingan 40% : 40% : 20% . Kombinasi bahan tersebut harus mencapai 3 kg, karena sebanyak itulah yang harus di konsumsi 1 ekor kambing per harinya.
Kambing di beri makan 2 kali sehari, jam 8 pagi dan jam 4 sore. Pakan hijau – hijauan tidak di anjurkan di berikan bersamaan dengan pakan konsentrat, karena kandungan nutrisinya berbeda. Di sarankan, sebaiknya pakan konsentrat di berikan saat kambing sudah banyak mengkonsumsi hijau – hijauan, tapi belum juga terlihat kenyang. Jangan lupa juga untuk memberi minum dengan air bersih sekitar pukul 3 sore. Minuman yang paling bagus adalah air cucian beras yang sudah di campur dengan sedikit bekatul atau dedak.
Selain di berikan rumput, daun hijau dan juga makanan konsentrat. Kambing masih membutuhkan pakan pelengkap dengnan kandungan gizi ternak yang belum terdapat pada 3 jenis makanan sebelumnya. Pemberian pakan pelengkap ini bertujuan untuk lebih mengoptimalkan lagi pertumbuhan, kesehatan dan produksi ternak. Kambing dapat di berikan suplemen makanan yang mengandung asam amino esensial pembentuk sel dan organ tubuh, mengandung vitamin lengkap yang berguna untuk daya tahan tubuh dari serangan penyakit, serta mineral – mineral pelengkap (N, P, K, Ca, Mg, Cl dll) sebagai penyusun tulang dan darah, juga memperlancar proses metabolisme dalam tubuh. Bisa menggunakan suplemen merek Viterna yang bisa di larutkan bersamaan air atau pakan ternak yang akan di berikan.
Pemeliharaan kesehatan.
Setelah kebutuhan pakan yang lengkap dan bergizi sudah tercukupi, selanjutnya adalah pemeliharaan atau perawatan si kambing. Tindakan pertama yang bisa kita lakukan adalah melakukan pencegahan terhadap penyakit yang bisa menyerang kambing peliharaan kita, seperti menjaga kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya. Menurut pengalaman menjaga kebersihan kandang, memberi makanan sehat dan perawatan yang baik bisa menghilangkan bau pada kandang dan tubuh si kambing lho.
Lahan yang digunakan untuk memelihara atau yang di jadikan kandang harus bebas dari penyakit menular. Kambing yang di duga bulunya membawa penyakit sebaiknya di mandikan terlebih dahulu dan di gosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% dengan konsentrat 4,5 gram untuk 3 liter air. Untuk membasmi kutu pada kambing, dapat di mandikan dengan larutan Asuntol dengan konsentrasi 3 – 6 gram untuk di larutkan pada 3 liter air.
Perlunya di lakukan vaksinasi secara rutin yang bertujuan untuk mencegah terjangkit penyakit yang di sebabkan oleh virus. Beberapa jenis penyakit yang sering menyerang kambing adalah: penyakit Parasit (cacingan, kudis, kutu), penyakit Bakterial (antraks, busuk kuku, cacar mulut), penyakit Virus (orf), penyakit lain seperti keracunan sianida, kembung perut dan keguguran. Jika tidak segera di atasi bahkan bisa menyebabkan kematian.
Maka perlunya pengamatan atau pemantauan pada ternak, jadi saat terdapat gejala penyakit tersebut terlihat pada kambing peliharaan kita, kita bisa segera tahu dan memastikan jenis penyakitnya serta cara pengobatannya sehingga mencegah penyakit tersebut menular ke kambing yang lainnya.
Cara Reproduksi atau Waktu Kawin
Setelah semua persiapan, perawatan dan pemeliharaan baik dan benar yang sudah kita lakukan, hari demi hari si kambing akan tumbuh besar dan cukup dewasa untuk di kawinkan. Biasanya kambing potong yang berumur 8 – 10 bulan sudah siap untuk di kawinkan, tanda – tandanya adalah: kegelisahan, alat kelamin kambing menjadi kemerahan dan bengkak, ekor yang di gerak – gerakkan, dan juga berkurangnya nafsu makan.
Setelah di kawinkan kambing akan mengandung selama 5 – 6 bulan, lalu penanganan pada proses kelahiran juga di butuhkan. Kita perlu perhatikan tanda – tanda dari kambing potong yang ingin melahirkan, biasanya kambing akan menggaruk – garuk lantai kandang dan terlihat gelisah. Dalam hal ini, kita juga harus turut serta dalam proses kelahiran untuk menghindari hal- hal yang tidak di inginkan. Dengan pengelolaan yang baik kambing dapat melahirkan setiap 7 bulan sekali dan sekali melahirkan dapat menghasilkan 1 – 4 ekor anak kambing. Setelah 1 bulan semenjak sang induk kambing melahirkan maka induk kambing sudah bisa kita kawinkan kembali dengan kambing pejantan.
Setelah proses kelahiran, anak kambing yang baru lahir tersebut juga perlu perawatan yang baik dan benar. Memastikan sang anak mendapat susu dari si induk, agar si anak memperoleh asupan susu yang tepat dari sang induk karena terkadang si induk enggan menyusui anaknya, ini bisa menyebabkan anak kambing kekurangan gizi. Jika keadaannya seperti itu, kita bisa memberi si anak kambing susu buatan. Biasanya penyapihan anak kambing bisa di lakukan setelah usianya mencapai 3 – 4 bulan, setelah itu anakan kambing ini dapat di jual sebagai bakalan bibit. Sedangkan setelah umur 10 bulan ke atas barulah kambing dapat di panen untuk di ambil dagingnya.
Beternak kambing ini relatif mudah untuk di lakukan, kan? Sebenarnya kalau pemilihan bibitnya benar sehingga mendapatkan bibit yang bagus dan sehat, serta kebersihan kandang yang kita selalu jaga maka tidak perlu khawatir akan penyakit yang mengancam. Karena pada kenyataannya saat beternak kambing, kematian kambing mencapai 0% yang penting kita tidak lalai dan mengikuti ketentuan yang sudah ada dan jangan melakukan banyak percobaan atau eksperimen, maka situasinya akan aman terkendali. Memang di butuhkan ketekunan dan kesabaran dalam beternak kambing, karena waktu yang di butuhkan sampai dengan masa panen cukup lama. Tapi hasilnya juga lumayan kok. Menurut beberapa peternak hasil keuntungan yang besar memang di dapatkan jika kambing yang kita pelihara lebih dari 2 ekor. Jadi, buat kamu yang mau langsung merasakan untung besar, siap – siap untuk keluarkan modal yang cukup besar. Tapi bagi kamu yang baru sekedar coba – coba, cukup kok pelihara sepasang saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.