Peringatan Untuk Menghindari Tisu Basah Pada Bayi Secara Rutin
Hastobin-1: Di jaman yang serba instan begini mungkin kita berfikir bagaimana supaya praktis namun kita lupa semua yang di buat secara instan belum tentu baik untuk kesehatan. jadi ada baiknya kita simak bersama-sama untuk menghindari terjadinya segala sesuatu yang tidak di inginkan.
Biasanya pada saat kita sedang menjalani perjalanan jauh kita berfikir bagai mana cara praktisnya, agar tidak terlalu merepotkan di perjalanan apa lagi ketika kita memiliki Bayi sehingga kita membeli Tisu basah untuk membantu menjaga kebersihan Bayi kita. berikut pendapat ahli untuk memakai Tisu basah pada Bayi.
"Misal, kalau kita lagi traveling, boleh pakai tisu basah. Yang benar (bersihkan bokong) bayi memang harus gunakan air dan sabun, tapi kalau lagi bepergian kan sulit. Dalam kondisi tertentu yang mendesak dan sulit, enggak apa-apa pakai tisu basah," jelas Arsy saat ditemui di Tjikinii Lima Restaurant, ditulis (27/8/2018).
Dan perlu di Ingat kembali. Member Tisu Basah yang akan di gunakan untuk Bayi Sebaiknya, Bunda memilih yang tidak ada kandungan alkohol dan pewangi. Hal ini agar membuat kulit bayi tetap aman dan terhindar dari iritasi.
Fakta penting seputar kulit bayi dan perawatannya
1. Kulit bayi sangat sensitif
Kulit bayi masih sangat tipis, rapuh, dan sensitif. Itulah sebabnya bayi sangat rawan terhadap ruam, eksim, iritasi, dan bahkan kulit kering. Oleh karena itu, pilihlah produk perawatan bayi yang pH-nya seimbang, bebas dari bahan kimia dan zat alergi, serta 100% bebas deterjen.
Selain itu, pilihlah pakaian lembut dan nyaman untuknya sehingga mengurangi risiko kulitnya bayi teriritasi dan alergi. Merawat kulit bayi memang bisa dibilang sedikit rumit dan butuh ketelatenan yang tinggi. Tapi, dengan memahami tiga kunci ini, mungkin bisa membantu kekhawatiran Anda.
- Cari tahu kondisi apa saja yang masih bisa Anda obati di rumah.
- Cari tahu kondisi apa saja yang butuh perawatan medis.
- Cari tahu bagaimana cara mencegah masalah kulitnya.
2. Kulitnya juga bisa jerawatan
Jerawat pada bayi tidak sama dengan jerawat pada remaja. Penelitian menunjukkan bahwa jerawat pada bayi disebabkan karena ragi, bukan minyak. Kulitnya akan lebih berjerawat di sekitar hidung dan pipi. Namun, kondisi ini biasanya bisa hilang sendiri dalam beberapa minggu.
3. Rawan terbakar sinar matahari
Hindari menjemur si kecil di bawah sinar matahari langsung, terutama pada pukul 10 pagi sampai 4 sore. Pasalnya, kulit bayi sangat peka terhadap sinar matahari dan bisa saja terbakar dengan cepat karena ia belum mengembangkan melanin untuk melindungi kulitnya sendiri.
Jadi, jika Anda terpaksa harus membawanya keluar ruangan yang memungkinkan ia terpapar sinar matahari, Anda bisa mengoleskan tabir surya khusus bayi ke kulitnya. Jangan lupa, gunakan juga pelindung kepala, kacamata, dan payung setiap kali Anda mengajaknya ke luar.
4. Tidak semua bayi punya tanda lahir
Kebanyakan bayi memiliki tanda lahir di kulitnya. Letaknya pun bisa di mana saja. Tanda lahir, yang umumnya terlihat khas di kulit ini, tidak diwariskan. Jadi, meskipun Anda memiliki tanda lahir di bagian tubuh tertentu, si kecil belum tentu juga memilikinya di tempat yang sama, atau bahkan ia juga bisa tidak memilikinya sama sekali.
Umumnya tanda lahir tidak perlu dikhawatirkan dan tidak perlu perawatan. Tapi, jika tanda lahir si kecil mengkhawatirkan Anda, bicara dengan dokter anak Anda.
5. Kulit kepala berkerak bisa hilang sendiri
Kulit kepala berkerak bisa muncul saat bulan pertama atau kedua kelahirannya. Biasanya kondisi ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Kulit kepala berkerak dalam bahasa medis disebut dengan dermatitis seboroik, hal ini disebabkan karena terlalu banyak produksi minyak. Kondisi ini umumnya muncul diikuti dengan ruam merah dan kulit bersisik berwarna kekuningan, tebal, dan disertai minyak di area kepala, alis, kelopak mata, sisi hidung, atau belakang telinga.
6. Sering muncul biang keringat
Biang keringat merupakan masalah umum yang sering dialami bayi, menyebabkan bentol-bentol kecil berwarna merah muda. Biasanya biang keringat muncul di bagian tubuh bayi yang paling sering berkeringat, seperti leher, daerah selangkangan, ketiak, dan lipatan kulit.
Lingkungan sejuk dan kering serta pakaian longgar adalah cara terbaik untuk mengatasi kondisi ini.
7. Bayi tidak perlu pakai bedak
Bayi dapat menghirup butiran bedak yang sangat halus. Hal ini membuatnya rentan mengalami masalah paru-paru. Apalagi pada bayi yang punya gangguan pernapasan seperti asma. Jadi, sebaiknya hindari penggunaan bedak terlalu sering pada bayi Anda.
8. Jangan keseringan memandikannya
Ingat, kulit bayi sangat lembut dan sensitif. Jadi pastikan kulitnya terlindungi dengan baik. Kulit bayi yang terlalu sering bersentuhan dengan air, lebih dari tiga kali dalam seminggu, bisa mengikis kadar minyak alami pada tubuhnya. Padahal, minyak tersebut merupakan pelembap alami yang bisa menjaga kulitnya dari kekeringan.
Anda cukup membersihkan tubuhnya dengan hanya mengelapnya menggunakan handuk basah yang lembut sebanyak 2-3 kali dalam seminggu. Khusus area genital, Anda bisa membersihkannya dengan sedikit air atau ditambah sabun. Tapi ingat, pilihlah sabun khusus bayi yang tidak mengandung detergen.
9. Ruam popok itu bisa dicegah
Jika bayi Anda memiliki kulit merah di sekitar daerah selangkangan, itu tandanya ia mengalami ruam popok. Ruam pokok terjadi akibat iritasi yang dikarenakan:
- Memakai popok yang terlalu ketat
- Memakai popok basah yang terlalu lama
- Sensitif terhadap merek deterjen, popok, atau tisu bayi tertentu
Banyak orangtua baru yang keliru menganggap semua bayi pasti kena ruam popok. Padahal, meskipun kondisi ini cukup umum, ruam popok sangat bisa dicegah. Anda bisa menghindari ruam popok dengan:
Segera mengganti popok yang kotor atau basah dan lakukan hal tersebut sesering mungkin.
Bersihkan seluruh bagian kulit yang sering tertutup popok sampai tuntas, terutama pada setiap lipatan kulit.
Jangan biarkan bayi Anda selalu memakai popok. Kulit bayi juga memerlukan sirkulasi udara yang baik agar bisa “bernapas”. Makin sering kulit bayi terbebas dari popok dan kena udara, risiko ruam popok juga makin berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.