Efek bahaya tembakau gorila, campuran antara tembakau dan ganja sintetis ini diungkapkan eks penggunanya. Eks pengguna yang meminta namanya ditulis Tangguh ini tengah menjalani rehabilitasi di Yayasan Harapan Permata Hati Kita (Yakita) di Ciawi, Jawa Barat.
"Mungkin terkenalnya namanya Tesu kali ya, tembakau Super. Mungkin gitingnya hampir sama kayak ganja, dapat highnya juga, tapi lebih strong lah", kata Tangguh saat ditemui detikcom, Sabtu (7/1/2017).
Tangguh mengaku mengetahui tembakau gorila dari temannya saat berada di Semarang. Tak ada perbedaan wujud antara tembakau gorila dengan tembakau biasa. Hanya saja ada ganja sintetis yang dicampurkan dalam tembakau.
"Yang pertamanya dua isap-dua isap, setelah itu kadang sampai black out, sampai muntah-muntah karena efeknya kalau nggak kuat kayak gitu," jelasnya.
Tembakau gorila ini menurut Tangguh tengah diminati. Tapi banyak yang tidak mengetahui efek negatif akibat mengonsumsi tembakau gorila yang akan dimasukkan dalam golongan narkotika.
"Bentuknya kayak tembakau sih, warna cokelat, kadang bentuk serbuk, kadang lebih halus, tapi kadang juga ada yang panjang, kayak tembakau, kayak benar-benar tembakau lintingan aja gitu," jelasnya.
Tembakau gorila ini sambung Tangguh dijual melalui melalui media sosial. "Gue kalau mesen online lewat Instagram, terus di situ biasanya dia nyantumin line atau BBM, nanti kirim lewat jasa pengiriman," ujar Tangguh.
Badan Narkotika Nasional (BNN) sebelumnya menyebut tembakau gorila merupakan campuran antara tembakau atau rokok dan ganja sintetis yang akan dimasukkan dalam UU Narkotika.
"Ini bagian dari NPS (new psychoactive substances), zat baru yang belum jadi lampiran UU Narkotika. Tapi, dari sisi kimia, itu kriteria narkotik," ujar Kabag Humas BNN Kombes Slamet Pribadi, Rabu (4/1).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.