Breaking

 Cara Mudah Membuka Blokiran Internet Positif (100% AMPUH)

Jumat, 02 Agustus 2019

Kisah Pasien Rumah Sakit saat Terjadi Gempa di Banten, Berlari Keluar Bawa Tiang Infus

Kisah Pasien Rumah Sakit saat Terjadi Gempa di Banten, Berlari Keluar Bawa Tiang Infus
Pasien dan keluarga pasien RSUD Lebak berhamburan keluar pasca gempa 7.4 SR yang terjadi Jumat (2/8/2019) malam pukul 19.07 WIB

Kisah Pasien Rumah Sakit saat Terjadi Gempa di Banten, Berlari Keluar Bawa Tiang infus
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Gempa berkekuatan 7,4 skala richter membuat pasien yang tengah berada di dalam gedung rumah sakit.
Meskipun titik gempa berada di Banten, namun guncangannya dirasakan dibeberapa wilayah lainnya.

Bahkan, pasien yang saat itu merasakan guncangan gempa memilih keluar dari gedung rumah sakit meskipun ditangannya masih dipasangan selang infusan.
Seperti diketahui, gempa bumi berkekuatan 7,4 Magnitudo ini terjadi pada Jumat (2/8/2019) malam pukul 19:03:21 WIB.
Pengamatan TribunnewsBogor,com, guncangan gempa yang terjadi lebih dari 5 detik ini membuat warga berhamburan keluar rumah.
Dikutip dari laman resmi BMKG, titik gempa berada di 7.54 LS,104.58 BT (147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN).
Sementara itu, kedalaman gempa berad di 10 Km.

BACA JUGA:

BMKG mengeluarkan peringatan Tsunami akibat gempa berkekuatan 7,4 Magnitudo.
"Mag:7.4, 02-Aug-19 19:03:21 WIB, Lok:7.54 LS,104.58 BT (147 km BaratDaya SUMUR-BANTEN), Kedalaman:10 Km, Potensi tsunami utk dtrskn pd msyrkt #BMKG," kicau BMKG dalam akun twitternya.
Dikutip dari TribunJakarta.com, pengunjung dan pasien Rumah Sakit Mitra Keluarga Depok berhamburan keluar usai gempa berkekuatan 7,4 skala richter.
Terlihat wajah panik dari pasien yang keluar dari gedung rumah sakit saat gempa bumi terjadi.
Pasien yang berada diluar rumah sakit terlihat masih mengenakan infus.

Rina dijumpai wartawan ketika mengungsi akibat gempa di halaman parkir RS Mitra Keluarga Depok
Rina dijumpai wartawan ketika mengungsi akibat gempa di halaman parkir RS Mitra Keluarga Depok (TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma)

Rina, seorang pengunjung yang anaknya tengah dirawat mengatakan, dirinya lari menggendong anaknya dari lantai tiga RS Mitra Keluarga.
"Saya lari dari lantai tiga, kan ruang rawat anak di lantai tiga," ujar Rina di RS Mitra Keluarga Depok, Pancoran Mas, Kota Depok, Jumat (2/8/2019).
Rina juga mengatakan, dirinya lari berhamburan bersama sejumlah pasien lainnya sambil membawa selang infus beserta tiangnya.
"Saya juga bingung saya lari gendong anak sama bawa tiang infus cepat banget tiba-tiba sudah di halaman parkir saja ini," ujar Rina.
Kepanikan di RS PMI Bogor
Gempa bermagnitudo 7,4 yang terjadi di Banten terasa hingga ke wilayah Pusat Kota Bogor.
Gempa tersebut terasa sejak pukul 19.02 WIB.
Akibatnya sejumlah warga dibeberapaa titik di Kota Bogor panik.
Dari informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, kepanikan juga terjadi di depan ruang tunggu RS PMI Bogor.

BACA JUGA:

BACA JUGA:

rekaman CCTV pasien RS PMI Bogor
rekaman CCTV pasien RS PMI Bogor (istimewa)

Terlihat dari rekaman CCTV di RS PMI Kepanikan terjadi diantaranya di ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat RS PMI Bogor.
Akibatnya warga yang sedang menunggu pasien pun berhamburan keluat ruangan.
Namun meski demikian pasien dan perawat yang berada diarea ruang perawatan terlihat cukup tenang.
Meski demikian tidak ada kepanikan yang berlebihan di RS PMI.
Sampai saat ini situasi pun sudah kembali normal.
Potensi Tsunami
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono mengatakan, gempa tektonik berada di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa.
"Hasil analisis menunjukkan gempa ini memiliki kekuatan M=7,4," katanya dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (2/8/2019).
Menurutnya, episenter terletak pada koordinat 7.54 LS dan 104.58 BT tepatnya di laut pada kedalaman 10 km.
Ia memperingatkan, gempa ini berpotensi tsunami dengan peringatan dini untuk wilayah yang berada di sekitaran Samudera Hindia.
Menurutnya, ada lima titik wilayah yang termonitor berstatus Siaga dan Waspada tsunami usai gempa di Banten.

BACA JUGA:


Gempa di Banten berpotensi tsunami
Gempa di Banten berpotensi tsunami (Istimewa)

Titik Siaga tsunami meliputi wilayah Pandeglang Bagian Selatan, Pandeglang Pulau Panaitan, dan Lampung-Barat Pesisir-Selatan.

"Dengan status ancaman Siaga ketinggian maksimal 3 meter," ungkpanya.

Sementara itu, daerah yang berstatus waspada tsunami yakni Pandeglang Bagian Utara dan wilayah Lebak Banten.

"Dengan status ancaman Waspada ketinggian maksimal 0,5 meter," tambahnya.

ia mengimbau, kepada masyarakat di wilayah dengan status "siaga" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk melakukan evakuasi.

Kepada masyarakat di wilayah dengan status "WASPADA" diharap memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.

#Gempa di Banten

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.