Breaking

 Cara Mudah Membuka Blokiran Internet Positif (100% AMPUH)

Jumat, 08 Desember 2017

Heboh Perawat di Korsel Dipaksa Bergoyang Seksi di Depan Para Bos



Hastobyn:  erawat adalah profesi mulia. Sama seperti dokter dan tenaga kesehatan lain, mereka berperan membantu pasien untuk mempertahankan atau memulihkan kondisi kesehatan.
Namun, perlakuan sebuah rumah sakit di Korea Selatan justru merendahkan profesi para perawat. Para suster di sana diduga dipaksa mempertontonkan 'tarian seksi' di panggung, di hadapan para pejabat tinggi.

Pada Senin 13 November 2011, Asosiasi Perawat Korea atau Korean Nurses Association menuntut dilakukannya investigasi menyeluruh terhadap pihak Sacred Heart Hospital, Hallym University, yang berada di kota Chuncheon.

"Ini adalah hal yang menyedihkan terhadap keahlian dan harga diri para perawat," kata asosiasi tersebut, dalam pernyataannya, seperti dikabarkan Korea Times, seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (14/11/2017).

"Ada banyak perawat yang menanggung beban kerja yang berat, gaji rendah, sering kali lembur demi panggilan tugas. Skandal tersebut adalah pencemaran dan penghinaan bagi para perawat."
Skandal tersebut mencuat pekan lalu, setelah seorang perawat menyampaikan keberatannya di media sosial, sembari menyertakan foto dan video para suster mengenakan celana super-pendek dan atasan tube atau kaus tanpa lengan, sedang mempertontonkan tarian seksi dan mesum dalam sebuah acara olahraga tahunan Oktober 2017 lalu.



       Mereka yang dipaksa menari biasanya perawat yang baru direkrut, yang tak kuasa menolak perintah semacam itu," demikian diungkap pelapor. "Kami dipaksa menari di depan para pejabat level atas perusahaan, yang duduk bersisian di belakang meja panjang."

        Postingan itu memicu gelombang tuduhan yang disampaikan para perawat di media sosial. Mereka mengaku dipaksa melakukan tarian sensual serupa dalam acara yang digelar tiap tahun, yang konon dimaksudkan untuk 'menghibur' para pasien. "Kami bahkan harus berbaring di lantai, membuat kaki kaki mengangkang di depan pasien dan keluarganya," kata salah satu perawat.

     Lainnya mengaku diperintahkan untuk membuat ekspresi wajah yang merangsang secara seksual. "Selama latihan, para manajer di Bagian Keperawatan akan memberikan instruksi untuk membuat gerak tubuh dan ekspresi wajah yang menggoda," tulisnya.
Sejumlah suster lain mengaku menolak keras perintah para atasan itu karena merasa terhina. Namun, tangis mereka tak dihiraukan. Para petinggi rumah sakit berdalih, semua orang juga diminta melakukannya.

     Sangat menyakitkan mendengar pejabat rumah sakit mengklaim bahwa mereka tidak tahu soal skandal yang telah tersebar itu," tulis perawat yang lain.
Kementerian Tenaga Kerja Korea Selatan mengaku telah melakukan investigasi internal. "Jika hasil penyelidikan menemukan pelanggaran hukum, kami akan memanggil para petinggi rumah sakit yang bertanggung jawab," kata seorang pejabat kepada Korea Times.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.